Hukum Menghadapkan Jenazah ke Arah Kiblat Menurut Ulama 4 Mazhab
BincangSyariah.Com- Bagaimana hukum menghadapkan jenazah ke arah kiblat? Pasalnya pada masa pandemi kemarin ditemukan sejumlah jenazah yang dikuburkan tidak menghadap kiblat melainkan menghadap ke atas (terlentang). Apakah kuburan jenazah yang tidak menghadap kiblat tersebut harus dibongkar untuk diarahkan ke kiblat?
Menurut mayoritas ulama Mazhab Syafi’i, wajib hukumnya menghadapkan jenazah ke kiblat saat dikuburkan. Sehingga jika tidak diarahkan ke kiblat, maka kuburan jenazah tersebut harus dibongkar untuk dibetulkan arahnya. Namun keharusan melakukan pembongkaran ini hanya jika jenazah belum berubah dan membusuk (masih utuh).
Sebagaimana keterangan Imam al-Nawawi dalam kitabnya Raudhatu al-Thalibin [II/134] berikut;
وَوَضْعُهُ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ وَاجِبٌ، كَذَا قَطَعَ بِهِ الْجُمْهُورُ. قَالُوا: فَلَوْ دُفِنَ مُسْتَدْبِرًا أَوْ مُسْتَلْقِيًا، نُبِشَ وَوُجِّهَ إِلَى الْقِبْلَةِ مَا لَمْ يَتَغَيَّرْ، فَإِنْ تَغَيَّرَ، لَمْ يُنْبَشْ
“Meletakkan jenazah menghadap kiblat adalah wajib. Demikianlah Jumhur Ulama memastikan hukumnya. Mereka menyatakan: apabila jenazah dikuburkan dalam keadaan membelakangi kiblat atau terlentang, maka kuburannya wajib dibongkar dan diarahkan ke kiblat selama jenazah belum berubah. Namun jika jenazah telah berubah, maka tidak wajib dibongkar.”
Kewajiban menghadapkan jenazah ke arah kiblat tersebut berdasarkan sabda kanjeng nabi:
قِبْلَتُكُمْ أَحيَاءً وأمواتًا
“(Ka’bah adalah) kiblat kalian, dalam kondisi hidup dan mati.” (HR Abu Dawud)
Selain itu, praktik ini juga didasari oleh tradisi penguburan jenazah yang sudah berlangsung sejak generasi salaf hingga sekarang. Nabi Muhammad SAW sendiri pun dimakamkan dengan cara demikian. (Fiqh al-Islami Wa Adillatuhu [II/1550])
Sementara itu, Qadhi Abu Thayyib Thahir bin Abdillah al-Thabari salah seorang ulama yang bermazhab Syafi’i memiliki pandangan yang berbeda dengan kebanyakan ulama yang satu mazhab dengannya. Beliau menyatakan bahwa menghadapkan jenazah ke arah kiblat hukumnya sunnah sebagaimana yang ia tulis dalam kitabnya al-Mujarrad;
التَّوْجِيهُ إِلَى الْقِبْلَةِ سُنَّةٌ، فَلَوْ تُرِكَ اسْتُحِبَّ أَنْ يُنْبَشَ وَيُوَجَّهَ، وَلَا يَجِبُ
“Menghadapkan jenazah ke arah kiblat hukumnya sunnah. Oleh karenanya jika tidak dihadapkan ke kiblat, maka tidak wajib membongkar kuburan jenazah dan menghadapkannya ke kiblat. Membongkar kuburan pada saat itu bersifat sunnah saja.”
Sebagaimana Qadhi Abu Thayyib, Ulama Malikiyyah dan Ulama Hanafiyyah juga menyatakan hal yang sama. Menurut kedua mazhab tersebut, menghadapkan jenazah ke arah kiblat hukumnya sunnah. Adapun Ulama Hanabilah sepakat dengan mayoritas Syafi’iyyah.
Hal ini seperti yang dijelaskan Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitabnya Fiqhu al-Islami wa Adillatuhu [II/1550] berikut;
ويجب عند الشافعية والحنابلة ويندب عند المالكية والحنفية أن يوضع الميت في القبر مستقبل القبلة، ويسند وجهه إلى جدار القبر ويسند ظهره بلبنة ونحوها ليمنعه من الاستلقاء على قفاه، لقوله صلّى الله عليه وسلم: «قبلتكم أحياء وأمواتاً» ولأن ذلك طريقة المسلمين، بنقل الخلف عن السلف، ولأن النبي صلّى الله عليه وسلم هكذا دفن
“Wajib menurut Syafi’iyyah dan Hanabilah meletakkan mayyit dalam keadaan menghadap kiblat, menyandarkan wajahnya ke dinding lahad, dan mengganjal punggungnya dengan batu-bata atau semacamnya agar tidak terlentang. Sedangkan menurut Malikiyyah dan Hanafiyyah itu semua hukumnya sunnah.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, menurut mayoritas ulama Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali, hukum menghadapkan jenazah ke arah kiblat di dalam liang lahad adalah wajib. Sementara menurut sebagian ulama Mazhab Syafi’i (Al-Qadhi Abu Thayyib), Maliki dan Hanafi, hukum praktik ini adalah sunnah.
Demikianlah penjelasan terkait hukum menghadapkan jenazah ke arah kiblat. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bi al-shawab. [Baca juga: Penentuan Arah Kiblat Pemakaman]
Terkait
Desain Rumah Kabin
Rumah Kabin Kontena
Harga Rumah Kabin
Kos Rumah Kontena
Rumah Kabin 2 Tingkat
Rumah Kabin Panas
Rumah Kabin Murah
Sewa Rumah Kabin
Heavy Duty Cabin
Light Duty Cabin
Source link